TUGAS
MATA KULIAH
MEDIA
PEMBELAJARAN
DOSEN :
Dr.
INDRATI KUSUMANINGRUM,M.Pd
Oleh :
AMSAL,
S.Pd
1104012
TEKNOLOGI
PENDIDIKAN
PROGRAM
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2012
DAFTAR
ISI
Bab I Teori
Pembelajaran dan Media ……………………………………………………... 1
A.
Teori Belajar
……………………………………………………………………... 1
B.
Teori Media
……………………………………………………………………… 3
Bab II Model
Pembelajaran Assure ……………………………………………………….. 4
A. Analisis Siswa……………………………………………………………………….. 5
B. Standard an Tujuan
………………………………………………………………….. 6
C. Pemilihan Strategi Teknologi, Media
dan Bahan Ajar ……………………………… 7
D. Manfaat Teknologi Teknologi, Media
dan Bahan Ajar. ……………………………. 8
E. Ajak Pastisipasi Siswa ………………………………………………………………. 9
F. Evaluasi dan Revisi
………………………………………………………………….. 10
Kesimpulan
………………………………………………………………………………… 12
BAB I
TEORI PEMBELAJARAN DAN MEDIA
Teori belajar merupakan landasan terjadinya suatu proses
belajar yang menuntun terbentuknya kondisi untuk belajar. Teori belajar didefinisikan sebagai integrasi prinsip-prinsip yang menuntun dalam merancang
kondisi demi tercapainya tujuan pendidikan. Dengan adanya teori belajar akan
memberikan kemudahan bagi guru dalam menjalankan model-model pembelajaran yang
akan dilaksanakan. Teori belajar telah banyak ditemukan yang pada dasarnya
menitikberatkan ketercapaian perubahan tingkah laku setelah proses
pembelajaran.
Teori belajar yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pembelajaran
adalah teori belajar konstruktivisme dan teori belajar pemrosesan informasi.
Teori belajar konstruktivisme adalah teori yang menyatakan bahwa siswa harus
menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi
baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan lama itu
tidak lagi sesuai. Teori belajar pemrosesan informasi merupakan teori yang
menitikberatkan bagaimana informasi yang diperoleh dapat diolah oleh siswa
dengan pemahamannya sendiri. Pemanfaatan lingkungan untuk pencapaian tujuan
belajar haruslah diberikan pada siswa, sehingga kreatifitas siswa lebih tampak.
Teori belajar behaviorisme ini berorientasi pada hasil
yang dapat diukur dan diamati. Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya
perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari
penerapan teori behavioristik adalah
terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat
penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif.
Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak. Dalam teori belajar
ini guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat yang diikuti
contoh baik dilakukan sendiri maupun melalui simulasi.
A. Teori
Belajar
Dalam psikologi dan pendidikan, pembelajaran secara umum didefinisikan sebagai
suatu proses yang menyatukan kognitif, emosional, dan lingkungan pengaruh dan
pengalaman untuk memperoleh, meningkatkan, atau membuat perubahan pengetahuan,
keterampilan, nilai, dan pandangan dunia. Belajar sebagai suatu proses yang berfokus
pada apa yang terjadi ketika belajar berlangsung. Penjelasan tentang apa yang
terjadi merupakan teori-teori belajar. Teori belajar adalah upaya untuk menggambarkan
bagaimana orang belajar, sehingga membantu dalam memahami proses kompleks pembelajaran.
Ada tiga
kategori utama atau kerangka filosofis mengenai teori-teori belajar, yaitu: teori belajar behaviorisme, teori belajar
kognitivisme, dan teori belajar konstruktivisme. Teori belajar
behaviorisme
hanya berfokus pada aspek objektif diamati pembelajaran. Teori kognitif melihat
melampaui perilaku untuk menjelaskan pembelajaran berbasis otak. Dan pandangan
konstruktivisme belajar sebagai sebuah proses di mana pelajar aktif membangun
atau membangun ide-ide baru atau konsep.
Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan
oleh Gagne dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman. Teori ini berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori
dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran
behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak
sebagai hasil belajar.
2) Teori Belajar kognitivisme
Teori belajar kognitif
mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes terhadap teori perilaku yang
yang telah berkembang sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa
para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya
mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan
yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada
bagaimana informasi diproses.
3) Teori Belajar Konstruktivisme
Kontruksi berarti bersifat
membangun, dalam konteks filsafat pendidikan dapat diartikan konstruktivisme
adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme
merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran kontekstual
yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang
hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan
bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil
dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna
melalui pengalaman nyata.
Dengan
teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah,
mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham karena mereka
terlibat langsung dalam membina
pengetahuan baru, mereka akan lebih paham dan mampu mengapliklasikannya dalam
semua situasi. Selain itu, siswa terlibat secara langsung dengan aktif, mereka
akan ingat lebih lama semua konsep.
B.
Teori Media
Media secara harfiah berarti perantara sumber pesan dengan penerima pesan.
Menurut
Gagne, media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang
siswa untuk belajar. Sementara itu, Briggs mengemukakan bahwa media adalah
segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk
belajar. Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional media adalah bentuk-bentuk
komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.
Berdasarkan perkembangan yang terjadi, jumlah dan
jenis media pembelajaran yang ada saat ini sangat banyak dan bervariasi baik
berupa media yang sengaja dirancang maupun yang tidak sengaja dirancang tetapi
dapat digunakan dalam pembelajaran. Klasifikasi media berdasarkan ciri-cirinya,
yaitu bentuk (visual), suara (audio), dan gerak (motion) antara lain :
1)
Media audio motion visual yaitu media yang mempunyai suara, gerakan dan
objek dapat dilihat, seperti TV, video Tape, dan film bergerak.
2)
Media audio still visual, yaitu media yang mempunyai suara, objeknya
dapat dilihat tetapi tidak ada gerakan, seperti slide bersuara.
3)
Media audio semi motion, yaitu media yang mempunyai suara dan gerakan
yang tidak ditampilkan secara utuh, seperti papan tulis jarak jauh.
4)
Media motion visual, yaitu media yang mempunyai gambar objek yang dapat
dilihat disertai gerakan tapi tidak bersuara, seperti film bisu.
5)
Media still visual, yaitu media yang mempunyai gambar objek yang dapat
dilihat tapi tidak ada suara dan gerakan, seperti film strip.
6)
Media audio hanya menggunakan suara, seperti radio dan telepon.
7)
Media cetak yang ditampilkan dalam
bentuk bahan tercetak atau tertulis seperti buku dan modul.
BAB II
MODEL PEMBELAJARAN ASSURE
( Menciptakan Pengalaman Belajar )
Untuk menggunakan media dan teknologi secara efektif
maka kita perlu perencanaan yang sistematis. Model Assure adalah pedoman
langkah-langkah perencanaan untuk memilih dan memanfaatkan media. Model ini
lahir berdasarkan asumsi Gagne (1985) bahwa proses belajar-mengajar itu melalui
beberapa tahap yang disebut “events of instruction”. Untuk itu, pembelajaran
yang telah didesain dengan baik dimulai dengan membangkitkan minat siswa, yang
kemudian di susul dengan menyajikan materi baru, melibatkan umpan balik siswa (feedback), mengukur pemahaman mereka (assesing) danditeruskan ke aktivitas
berikutnya.
Model Assure
adalah salah satu petunjuk dan perencanaan yang bisa membantu untuk bagaimana
cara merencanakan, mengidentifikasi, menentukan tujuan, memilih metode dan
bahan, serta evaluasi. Model Assure merupakan jembatan antara peserta didik,
materi dan semua bentuk media, berbasis teknologi dan bukan teknologi. Model
ini mengasumsikan belajar bukan hanya di dalam kelas seperti pertemuan
kuliah/buku teks, tetapi juga menggabungkan pembelajaran di luar kelas dan
teknologi yang digunakan. Model assure ini merupakan rujukan bagi
pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang direncanakan
dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media
sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi peserta
didik. Pembelajaran dengan menggunakan model Assure mempunyai beberapa
tahapan yang dapat membantu terwujudnya pembelajaran yang efektif dan bermakan
bagi peserta didik.
Di dalam model ini, ada
enam langkah yang merupakan “blue print”
atau rencana pembelajaran yang berfungsi menguraikan rencana pembelajaran itu
sendiri antara lain :
- A – Analyse learner (Analisis pelajar)
- S – State objective (Nyatakan objektif)
- S – Select method, media, and materials (Pilih kaedah, media dan bahan)
- U – Utilise media and materials (Gunakan media dan bahan)
- R – Require learner participation (Dorong penglibatan pelajar)
·
E
– Evaluate and revise (Nilai dan
semak)
Model Assure berorentasi pada KBM. Strategi pembelajarannya
melalui pemilihan dan pemanfaatan metode, media, bahan ajar, serta peran serta
pebelajar di lingkungan belajar. Model Assure digunakan untuk Merencanakan
Pembelajaran Dengan Mengintegrasikan Teknologi dan Media.
A. Analisis
Siswa
Langkah pertama dari model Assure adalah melakukan
analisis siswa.Jika media dan teknologi pembelajaran digunakan secara efektif,
harus ada kesesuaian antara karakteristik siswa dan konten dari metode, media,
dan bahan belajar. Pembelajaran
biasanya kita berlakukan kepada sekelompok siswa atau mahasiswa yang
mempunyai karakteristik tertentu. Ada 3 karakteristik yang sebaiknya
diperhatikan pada analisis siswa, yakni:
Ø Karakteristik
umum siswa meliputi usia,
jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, etnis, kebudayaan, dan faktor
sosial ekonomi. Bagi pengajar yang telah mengenal
karakter siswanya, hal ini dapat dengan mudah dilalui. Tetapi bagi yang belum,
maka hal ini terkadang merupakan kegiatan yang tidak mudah. Karenanya perlu
waktu yang lebih untuk melakukan pengamatan dan mencatat karakteristik
siswa-siswanya.
Ø Kemampuan
awal siswa berkenaan
dengan pengetahuan dan kemampuan atau keterampilan yang sudah atau belum dimiliki
siswa. Anggapan
bahwa siswa pasti belum memiliki pengetahuan atau keterampilan yang akan
diajarkan adalah salah. Diantara para siswa tentunya ada yang telah memiliki
pengetahuan atau keterampilan awal. Pengajar harus menguji atau memeriksa
kemampuan awal siswa dengan dua cara, yaitu : Entry test baik formal
maupun informal merupakan cara untuk mengetahui apakah siswa telah memiliki
kemampuan prasyarat (prerequisites). Prerequisites merupakan
kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
yang akan dilakukan. Prerequisites harus dijabarkan dalam tujuan. Jika
siswa telah menguasai apa yang akan diajarkan, maka akan sangat membuang waktu
jika kita mengajarkan kembali. Oleh sebab itu, pre-test berfungsi sebagai acuan tentang hal-hal apa saja yang perlu dan tidak perlu
lagi disampaikan kepada pembelajar. Informal dengan cara
wawancara di luar kelas dan formal dengan cara tes yang telah terstandar atau
tes buatan pengajar sendiri.
Ø Gaya-gaya
belajar siswa yang mengacu pada aspek ciri psikologi dari siswa yang
menjelaskan tentang bagaimana siswa berinteraksi dan merespon secara emosional
pada lingkungan belajar. Gaya
belajar timbul dari kenyamanan yang dirasakan saat berinteraksi dengan lingkungan
belajar sehingga gaya belajar siswa/mahasiswa ada yang cenderung dengan audio,
visual, atau kinestetik. Ada beragam macam aspek intelegensi
manusia antara lain diklasifikasikan atas : (1) Verbal/linguistik (bahasa), (2)
logika/matematika (sains), (3) visual/spasial, (4) musikal/ritmik, (5)
kinestesis (menari/atletik), (6) interpersonal (memahami orang lain), (7)
intrapersonal (memahami diri sendiri), (8) naturalist, dan (9) eksistensialist.
B. Standar
dan Tujuan
Tahap kedua dari
model Assure adalah
merumuskan standar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Standar diambil
dari Standar Kompetensi yang sudah ditetapkan. Hasil belajar
apa yang diharapkan dapat siswa capai? Lebih tepatnya, kemampuan baru apakah
yang harus dimiliki siswa setelah proses pembelajaran. Pernyataan tujuan harus
se-spesifik mungkin. Mengapa tujuan pembelajaran harus ditetapkan? Pertama,
tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pedoman untuk mengurutkan aktivitas
belajar dan memilih media. Selain itu, juga untuk memastikan dilakukannya
evaluasi yang tepat. Objectives adalah sebuah pernyataan tentang apa
yang akan dicapai, bukan bagaimana untuk mencapai. Dalam merumuskan tujuan
pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1) Gunakan format ABCD
Tujuan pembelajaran hendaknya mengandung unsur ABCD. A singkatan dari Audience yang
dijadikan sasaran tujuan pembelajaran. Instruksi
yang kita ajukan harus fokus kepada apa yang harus dilakukan pembelajar bukan
pada apa yang harus dilakukan pengajar. B (behavior) atau
kemampuan yang harus dimiliki pembelajar setelah melalui proses pembelajaran
dan harus dapat diukur, C (conditions) kondisi pada saat performa
pembelajar sedang diukur, dan D (degree) yaitu kriteria yang
menjadi dasar pengukuran tingkat keberhasilan pembelajar
atau derajat penguasaan keterampilan baru.
2) Mengklasifikasikan Tujuan
Tujuan pembelajaran bisa diklasifikasikan menurut
jenis tujuan yang ingin dicapai. Ada empat kategori atau domain belajar yang
lazim diterima: (1) keterampilan kognitif, yang melibatkan sejumlah
kemampuan intelektual yang biasa diklasifikasikan sebagai informasi
verbal/visual atau sebagai ketrampilani ntelektual; (2) keterampilan afektif
yang mencakup perasaan dan nilai; (3)keterampilan psiko-motorik yang
meliputi ketrampilan fisik, dan (4) keterampilan interpersonal agar
mempunyai kemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain secara efektif.
3) Perbedaan Individu
Berkaitan
dengan kemampuan individu dalam menuntaskan atau memahami sebuah materi yang
diberikan/dipelajari. Individu yang tidak memiliki kesulitan belajar dengan
yang memiliki kesulitan belajar pasti memiliki waktu ketuntasan belajar (mastery
learning) yang berbeda. Kondisi ini dapat menuntun kita merumuskan tujuan
pembelajaran dan pelaksanaannya dengan lebih tepat.
C. Pemilihan
Strategi Teknologi, Media dan Bahan Ajar
Tahap ketiga dalam merencanakan
pembelajaran yang efektif adalah memilih strategi, teknologi, media dan materi
pembelajaran yang sesuai. Strategi pembelajaran harus dipilih apakah yang
berpusat pada siswa atau berpusat pada guru sekaligus menentukan metode yang
akan digunakan. Yang harus diingat tidak ada satu metode yang paling baik dari
metode yang lain dan tidak ada satu metode yang dapat menyenangkan/menjawab
kebutuhan pembelajar secara seimbang dan menyeluruh, sehingga harus
dipertimbangkan mensinergikan beberapa metode. Suatu rencana
yang sistematik dalam penggunaan media dan teknologi tentu menuntut agar
metode, media dan materinya dipilih secara sistematis.
Memilih
teknologi dan media yang akan digunakan tidak harus diidentikkan dengan barang
yang mahal. Yang jelas sebelum memilih teknologi dan media kita harus
mempertimbangkan terlebih dahulu kelebihan dan kekurangannya. Jangan sampai
media yang kita gunakan menjadi bumerang atau mempersulit kita dalam
pentransferan pengetahuan kepada pembelajar. Ketika kita telah memilih
strategi, teknologi dan media yang akan digunakan, selanjutnya menentukan
materi pembelajaran yang akan digunakan. Langkah ini melibatkan tiga pilihan:
(1) memilih materi yang sudah tersedia dan siap pakai, (2) mengubah/ modifikasi
materi yang ada, atau (3) merancang materi dengan desain baru. Bagaimanapun
caranya kita mengembangkan materi, yang terpenting materi tersebut sesuai
dengan tujuan dan karakteristik si pembelajar.
a) Memilih Metode
Pertama-tama
adalah pemilihan metode. Sebenarnya terlalu sederhana jika ada keyakinan bahwa
hanya ada satu metode yang unggul dibanding metode lain. Untuk itu perlu
dipilih metode yang bisa sesuai dengan gaya belajar siswanya. Karakteristik umum siswa dapat
digunakan untuk menuntun dalam memilih
metode, strategi dan media untuk pembelajaran. Sebagai contoh:
1) Jika pembelajar memiliki kemampuan
membaca di bawah standar, akan lebih efektif jika media yang digunakan adalah
bukan dalam format tercetak (nonprint media).
2) Jika pembelajar kurang tertarik
terhadap materi yang disajikan, diatasi dengan menggunakan media yang memiliki
tingkat stimuli yang tinggi, seperti: penggunaan animasi, video, permainan
simulasi, dll.
3) Pembelajar yang baru pertama kali
melihat atau mendapat konsep yang disampaikan, lebih baik digunakan cara atau
pengalaman langsung (realthing). Bila sebaliknya, menggunakan verbal
atau visual saja sudah dianggap cukup.
4) Jika pembelajar heterogen, lebih
aman bila menggunakan media yang dapat mengakomodir semua karakteristik
pembelajar seperti menggunakan video, atau slide power point.
Siswa
yang tidak tertarik dengan konten tertentu mungkin akan dapat terstimulasi dengan
penggunaan metode dan media belajar yang dapat menarik perhatiannya seperti
media video, simulasi permainan, aktifitas berbasis teknologi, dll.
b) Memilih Format Media
Setelah
metode ditetapkan, langkah berikutnya adalah penetapan format media.Yang
dimaksud format media adalah bentuk fisik tempat dimasukan dandipajangkannya
suatu media, misalnya flip chart, slide, video, dan computer multimedia. Dalam
menentukan pemilihan format media perlu dipertimbangkansejumlah media dan
teknologi yang tersedia, ragam pebelajar dan tujuan yangingin dicapai.
c) Menghasilkan Bahan Ajar Khusus
Langkah
terakhir adalah mendapatkan bahan ajar yang tepat yang melibatkan salah satu
dari tiga alternatif berikut: (1) menyeleksi bahan ajar yang tersedia, (2) memodifikasi
bahan ajar yang sudah ada dan (3) merancang bahan ajar baru. Jika bahan ajar
itu sudah tersedia, dimungkinkan siswa dapat memenuhi tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan. Bila bahan ajar yang sudah ada ternyata tidak sepenuhnya sesuai
dengan tujuan, atau tidak cocok dengan siswa, pendekatanalternatif adalah
memodifikasinya.Jika masih belum cocok, alternatif yang terakhir adalah
merancang bahan ajar sendiri. Meski memerlukan biaya danmemakan banyak waktu,
pembuatan bahan ajar sendiri akan dapat sesuai dengansiswa dan memenuhi tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam merancang bahan ajarbaru, unsur dasar yang harus
dipertimbangkan adalah tujuan, siswa, biaya,keahlian teknis, peralatan,
fasilitas dan waktu.
D. Manfaat
Teknologi, Media dan Bahan Ajar
Tahap
keempat adalah menggunakan teknologi, media dan material. Pada tahap ini
melibatkan perencanaan peran kita sebagai guru/dosen dalam menggunakan
teknologi, media dan materi. Untuk melakukan tahap ini ikuti proses “5P”,
yaitu:
v Pratinjau (preview), mengecek
teknologi, media dan bahan yang akan digunakan untuk pembelajaran sesuai dengan
tujuannya dan masih layak pakai atau tidak. Proses penyeleksian
bahan ajar menentukan materi yang cocok dengan tujuan dan kondisi siswa. Hendaknya
tidak sekali-kali menggunakan bahan ajar pembelajaran tanpa dilakukan
peninjauan terlebih dulu.
v Menyiapkan (Prepare
the Material) teknologi,
media dan materi yang mendukung pembelajaran, kemudian
menentukan urutan penggunaan materi dan
medianya.
v Mempersiapkan lingkungan (Prepare
theEnvironment) belajar
sehingga mendukung penggunaan teknologi, media dan materi dalam proses
pembelajaran.
v Mempersiapkan pembelajar (Prepare
the Learners) sehingga mereka siap belajar dan tentu saja
akan diperoleh hasil belajar yang maksimal.
v Menyediakan pengalaman belajar (Provide
the Learning Experience) yang terpusat pada pengajar atau
pembelajar, sehingga siswa memperoleh pengalaman belajar dengan maksimal.
E. Ajak
Partisipasi Siswa
Tahap
kelima adalah mengaktifkan partisipasi pembelajar. Belajar tidak cukup hanya
mengetahui, tetapi harus bisa merasakan dan melaksanakan serta mengevaluasi
hal-hal yang dipelajari sebagai hasil belajar. Dalam mengaktifkan pembelajar di
dalam proses pembelajaran yang menggunakan teknologi, media dan materi alangkah
baiknya kalau ada sentuhan psikologisnya, karena akan sangat menentukan proses
dan keberhasilan belajar. Psikologi belajar dalam proses pembelajaran yang
perlu diperhatikan adalah:
·
Behavioris,
karena tanggapan/respon yang sesuai dari pengajar dapat menguatkan stimulus
yang ditampakkan pembelajar.
·
Kognitifis,
karena informasi yang diterima pembelajar dapat meningkatkan skema mental siswa.
·
Konstruktivis, karena pengetahuan dan ketrampilan yang diterima
pembelajar dengan masing-masing pengalaman pribadi jika mereka mengalami langsung
setiap aktivitas dalam proses pembelajaran.
·
Sosial,
karena feedback atau tanggapan yang diberikan pengajar atau teman dalam
proses pembelajaran dapat dijadikan sebagai ajang untuk mengoreksi segala
informasi yang telah diterima dan juga sebagai support secara emosional.
Teori
belajar kognitif telah mendukung prinsip bahwa belajar yang efektif menuntut manipulasi aktif informasi oleh
siswa. Ada beberapa kondisi penting agar tercipta proses pembelajaran yang
efektif untuk masing-masing tujuan, dan salah satu kondisi yang berlaku untuk
semua tujuan adalah mempraktikkan keterampilan yang diinginkan. Perspektif
behavioris mengusulkan agar individu mempelajari tentang apa yang dilakukan
yakni, belajar merupakan suatu proses untuk mencoba dan mempertahankan berbagai
perilaku sehingga menggiring ke arah hasil yangdiinginkan. Sedangkan kognitivis
mengusulkan agar siswa membangun dan memperkaya skemata mentalnya ketika
pikirannya sedang aktif berusaha mengingat atau menerapkan beberapa prinsip
atau konsep baru. Dan terakhir konstruktivis memandang belajar sebagai suatu
proses aktif, namun penekannya diberikan pada pemrosesan mental aktif
bukannya aktivitas fisik. Pengetahuan dibangun berdasarkan pengalaman.
Sedangkan perspektif sosio-psikologismenekankan pentingnya komunikasi inter
personal sebagai dasar sosial untukmemperoleh pengetahuan.
Untuk
itu, situasi belajar yang paling efektif mengharuskan agar siswa dapat mempraktikkan
keterampilan yang mendorong ke arah pencapaian tujuan. Bentukpartisipasi
tersebut misalnya meliputi kegiatan mempraktikkan ejaan ataukosakata,
memecahkan soal matematika di lembar kerja, menonton pertandinganbola basket,
atau misalnya menyusun tugas akhir. Selain itu, diskusi, kuis singkatdan
latihan aplikasi bisa memberi peluang untuk praktik dan umpan balik
selamapembelajaran berlangsung.
F.
Evaluasi dan Revisi ( Evaluate and Revise )
Penilaian dan perbaikan adalah aspek yang sangat
mendasar untuk mengembangkan kualitas pembelajaran. Penilaian dan perbaikan
dapat berdasarkan tiga tahapan yaitu:
- Penilaian Hasil Belajar Siswa,
·
Penilaian Hasil Belajar Siswa yang
Otentik,
·
Penilaian Hasil Belajar Portofolio
·
Penilaian Hasil Belajar yang Tradisional
/ Elektronik.
- Menilai dan Memperbaiki Strategi, teknologi dan Media
- Revisi Strategi, Teknologi, dan Media.
Ada beberapa fungsi dari
evaluasi antara lain :
a) Evaluasi
merupakan alat yang penting sebagai umpan balik bagi siswa.
b) Evaluasi
merupakan alat yang penting untuk mengetahui bagaimana ketercapaian siswa dalam
menguasai tujuan yang telah ditentukan.
c) Evaluasi
dapat memberikan informasi untuk mengembangkan program kurikulum.
d) Informasi
dari hasil evaluasi dapat digunakan siswa secara individual dalam mengambil
keputusan.
e) Evaluasi
berguna untuk para pengembang kurikulum khususnya dalam menentukan tujuan
khusus yang ingin dicapai
f) Evaluasi
berfungsi sebagai umpan balik untuk orang tua,guru,pengembang
kurikulum,pengambil kebijakan.
Berkaitan
dengan evaluasi, evaluasi dilakukan sebelum, selama dan sesudah pembelajaran.
Sebagai contoh, sebelum proses pembelajaran, karakteristik siswadiukur guna
memastikan apakah ada kesesuaian antara keterampilan yang dimiliki siswa dengan
metode dan bahan ajar yang akan digunakan. Selama dalam proses pembelajaran,
evaluasi bisa dilakukan menggunakan umpan balik, evaluasi diriatau kuis pendek
siswa. Evaluasi yang dilakukan pada saat proses pembelajaranberlangsung
memiliki tujuan diagnosa yang didesain untuk mendeteksi danmengoreksi masalah
pembelajaran dan kesulitan-kesulitan yang ada. Sedangkan sesudah pembelajaran, evaluasi
dilakukan untuk mengetahui pencapaian siswa. Evaluasi bukanlah tujuan akhir
pembelajaran, namun sebagai titik awal menuju siklus berikutnya.
KESIMPULAN
Terdapat
tiga kategori utama atau kerangka filosofis mengenai teori-teori belajar, yaitu: teori belajar behaviorisme, teori belajar
kognitivisme, dan teori belajar konstruktivisme. Teori belajar
behaviorisme
berfokus pada aspek objektif diamati pembelajaran. Teori kognitif melihat
perilaku untuk menjelaskan pembelajaran berbasis otak. Teori
konstruktivisme belajar sebagai sebuah proses di mana pelajar aktif membangun
atau membangun ide-ide baru atau konsep.
Model Assure adalah pedoman langkah-langkah
perencanaan untuk memilih dan memanfaatkan media. Model ini lahir berdasarkan
asumsi Gagne (1985) bahwa proses belajar-mengajar itu melalui beberapa tahap
yang disebut “events of instruction”. Beberapa faktor yang
dipertimbangkan dalam analisis siswa: Karakteristik umum siswa, Kemampuan awal
siswa, dan Gaya-gaya belajar siswa.
Tujuan pembelajaran bisa diklasifikasikan menurut
jenis tujuan yang ingin dicapai. Ada empat kategori yaitu : (1) keterampilan kognitif,
yang melibatkan sejumlah kemampuan intelektual yang bias diklasifikasikan
sebagai informasi verbal/visual atau sebagai ketrampilan intelektual; (2) keterampilan
afektif yang mencakup perasaan dan nilai; (3) ketrampilan psiko-
motorik yang meliputi ketrampilan fisik, dan (4) keterampilan interpersonal
agar mempunyai kemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain secara
efektif. Langkah pemilihan bahan ajar yang tepat terdiri dari: (1) menyeleksi
bahan ajar yang tersedia, (2) memodifikasi bahan ajar yang sudah ada dan (3)
merancang bahan ajar yang baru.
DAFTAR
RUJUKAN
Baharuddin dan Wahyuni, Nur. 2008. Teori Belajar
& Pembelajaran., Yogyakarta : Ar- ruzz Media.
Hergenhahn.
2008. Theories Of Learning. Prenada Media Group.
Smaldino,
Sharon E (et al). 2005. Instructional
Technology and Media for learning. (Teknologi Pembelajaran dan Media untuk
Belajar ) New Jersey: Pearson Merril Prentice Hall
PERANGKAT
PEMBELAJARAN
PROGRAM TAHUNAN
MATA
PELAJARAN : MATEMATIKA
Kelas IX
SEMESTER
1 & 2
SMP Negeri 2 Sungai Penuh
PROGRAM TAHUNAN
Sekolah : SMP N 2 Sungai Penuh
Mata Pelajaran : MATEMATIKA
Kelas / Semester : IX / 1
dan 2
Tahun pelajaran : 2011 / 2012
Target Nilai Portah :
75
Sem
|
Standar
Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi
Pokok
|
Alokasi
Waktu
|
Ket
|
1
|
GEOMETRI
DAN PENGUKURAN
1. Memahami
kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah
|
1.1 Mengiden tifikasi bangun-bangun datar yang sebangun
dan kongruen
|
Ø Kesebangunan
|
|
|
1.2 Mengiden tifikasi sifat-sifat dua
segitiga sebangun dan kongruen
|
Ø Kesebangunan
|
|
|
||
1.1 Mengguna
kan konsep kesebangunan segitiga dalam pemecahan masalah
|
Ø Kesebangunan
|
|
|
||
GEOMETRI
DAN PENGUKURAN
2. Memahami
sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya
|
2.1
Mengiden tifikasi unsur-unsur tabung, kerucut dan bola
|
Ø Tabung,
kerucut, dan bola
|
|
|
|
2.2
Menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola
|
Ø Tabung,
kerucut, dan bola
|
|
|
||
2.3
Memecah kan masalah yang berkaitan dengan tabung, kerucut dan bola
|
Ø Tabung,
kerucut, dan bola
|
|
|
||
STATISTIKA DAN PELUANG
3. Melakukan pengolahan
dan penyajian data
|
3.1 Menentukan
rata-rata, median, dan modus data tunggal serta penafsirannya
|
Ø Statistika
|
|
|
|
3.2
Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, dan lingkaran
|
Ø Statistika
|
|
|
||
STATISTIKA DAN PELUANG
4. Memahami
peluang kejadian sederhana
|
4.1 Menentukan
ruang sampel suatu percobaan
|
Ø Peluang
|
|
|
|
4.2 Menentukan
peluang suatu kejadian sederhana
|
Ø Peluang
|
|
|
||
Ulangan
Harian
Ulangan
Mid Semester
Remidi+Pengayaan
|
|
|
|||
JUMLAH
SEMESTER 1
|
|
|
|||
2
|
BILANGAN
5. Memahami
sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam
pemecahan masalah sederhana
|
5.1
Mengiden tifikasi sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar
|
Ø Bilangan
berpangkat dan Bentuk Akar
|
|
|
5.2
Melakukan operasi aljabar yang melibatkan bilangan berpangkat bulat dan
bentuk akar
|
Ø Bilangan
berpangkat dan Bentuk Akar
|
|
|
||
5.3
Memecah kan masalah sederhana yang berkaitan dengan bilangan berpangkat dan
bentuk akar
|
Ø Bilangan
berpangkat dan Bentuk Akar
|
|
|
||
BILANGAN
6. Memahami barisan dan deret bilangan
serta penggunaannya dalam pemecahan masalah
|
6.1
Menentukan pola barisan bilangan sederhana.
|
Ø Barisan
dan Deret Aritmetika
Ø Barisan
dan Deret Geometri
|
|
|
|
6.2 Menentu
kan suku ke-n barisan aritmatika
dan barisan geometri
|
Ø Barisan
dan Deret Aritmetika
Ø Barisan
dan Deret Geometri
|
|
|
||
6.3 Menentu
kan jumlah n suku pertama deret
aritmatika dan deret geometri
|
Ø Barisan
dan Deret Aritmetika
Ø Barisan
dan Deret Geometri
|
|
|
||
6.4
Memecah kan masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret
|
Ø Barisan
dan Deret Aritmetika
Ø Barisan
dan Deret Geometri
|
|
|
||
Ulangan
Harian
|
|
|
|||
Ulangan
Mid Semester
|
|
|
|||
Remidi+Pengayaan
|
|
|
|||
JUMLAH
SEMESTER 2
|
|
|
Mengetahui, Sungai
Penuh, ………, 2012
Kepala
Sekolah SMPN 2 Sungai Penuh Guru
Mata Pelajaran
FEBRINA
YUSVANELLY S P d A
M S A L S Pd
NIP.
19610222 1983032004 NIP.196008231983021003
PERANGKAT
PEMBELAJARAN
PROGRAM SEMESTER
MATA
PELAJARAN : MATEMATIKA
Kelas
IX
SEMESTER 2
SMP Negeri 2 Sungai Penuh
PROGRAM SEMESTER
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
Nama Sekolah :
SMP Negeri 2 Sungai Penuh
Kelas/ Semester : IX/2
Mata Pelajaran : Matematika
Aspek : BILANGAN
Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat
dan bentuk akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
Materi Pokok
|
Alokasi Waktu
|
Januari
|
Februari
|
Maret
|
April
|
Mei
|
Juni
|
||||||||||||||||||||||
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||
5.1
Mengidentifikasi sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar
|
· Menjelaskan
pengertian bilangan berpangkat bilangan bulat positif, negatif dan nol.
· Mengubah bilangan
berpangkat bulat negatif menjadi pangkat positif.
· Mengenal arti
bilangan berpangkat pecahan dan bentuk akar.
|
Bilangan berpangkat dan Bentuk Akar
|
4 JP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.2 Melakukan
operasi aljabar yang melibatkan bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar
|
·
Menyelesaikan
operasi tambah, kurang, kali, bagi dan pangkat pada suatu bilangan berpangkat
bulat dan bentuk akar.
|
Bilangan berpangkat dan Bentuk Akar
|
4 JP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.3
Memecah kan masalah sederhana yang berkaitan dengan bilangan berpangkat dan
bentuk akar
|
·
Menggunakan
sifat-sifat dan operasi hitung pada bilangan berpangkat dan bentuk akar untuk
memecahkan masalah
|
Bilangan berpangkat dan Bentuk Akar
|
4 JP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Uji Materi
|
2 JP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
Remedial
|
2 JP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
Pengayaan
|
2 JP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
PROGRAM SEMESTER
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
Nama Sekolah :
SMP Negeri 2 Sungai Penuh
Kelas/ Semester : IX/2
Mata Pelajaran : Matematika
Aspek : BILANGAN
Standar Kompetensi : 6. Memahami barisan dan deret bilangan serta penggunaannya dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
Materi Pokok
|
Alokasi Waktu
|
Januari
|
Februari
|
Maret
|
April
|
Mei
|
Juni
|
||||||||||||||||||||||
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||
6.1 Menentukan pola barisan bilangan
sederhana.
|
· Menyatakan
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan barisan bilangan.
· Mengenal
unsur-unsur barisan dan deret, misalnya; suku pertama, suku berikutnya, suku
ke –n, beda, rasio.
· Menentukan pola
barisan bilangan.
|
Barisan dan Deret Aritmetika
Barisan dan Deret Geometri
|
4 JP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.2 Menentukan suku ke-n barisan
aritmatika dan barisan geometri
|
· Mengenal
pengertian barisan aritmatika dan barisan geometri.
· Menentukan rumus
suku ke-n barisan aritmatika dan barisan geometri
|
Barisan dan Deret Aritmetika
Barisan dan Deret Geometri
|
4 JP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.3 Menentukan jumlah n suku pertama deret aritmatika dan deret geometri
|
· Mengenal
pengertian
deret aritmatika dan deret geometri naik
atau turun.
· Menentukan rumus
jumlah n suku pertama deret aritmetika dan deret geometri.
|
Barisan dan Deret Aritmetika
Barisan dan Deret Geometri
|
4 JP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.4 Memecahkan masalah yang berkaitan
dengan barisan dan deret
|
· Menggunakan
sifat-sifat dan rumus pada deret aritmetika dan deret geometri untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan deret.
|
Barisan dan Deret Aritmetika
Barisan dan Deret Geometri
|
4 JP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Uji Materi
|
2 JP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
Remedial
|
2 JP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
Pengayaan
|
2 JP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Mengetahui, Sungai
Penuh, ………, 2012
Kepala Sekolah SMPN 2 Sungai
Penuh
Guru Mata Pelajaran
FEBRINA YUSVANELLY, S.Pd A
M S A L, S.Pd
NIP. 19610222 1983032004 NIP.196008231983021003
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Sungai Penuh
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IX / 2 (Genap)
Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat bilangan
berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah
sederhana
Kompetensi Dasar :
5.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar
Alokasi Waktu :
4 x pertemuan ( @ 2 x40 menit )
A. Tujuan
Pembelajaran
Pertemuan
Pertama, Kedua, ketiga dan Keempat.
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian
bilangan berpangkat bilangan bulat positif,
negatif,dan nol
2. Peserta didik dapat mengubah bilangan
berpangkat bulat negatif menjadi pangkat positif
3. Peserta didik dapat mengenal arti
bilangan berpangkat pecahan dan bentuk akar
v Karakter siswa yang
diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
B. MATERI
PEMBELAJARAN
Bilangan berpangkat dan bentuk akar
C. Metode
Pembelajaran
Diskusi kelompok, demonstrasi, dan
penemuan
D.
Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan
Pertama
Pendahuluan
Apersepsi : Mengingat kembali tentang bilangan kuadrat dan akar kuadrat
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan dapat
membantu siswa dalam mata pelajaran yang lain (misal : IPA-Fisika)
Kegiatan
Inti
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Peserta didik dapat menjelaskan pengertian bilangan
berpangkat bilangan bulat positif,
negatif,dan nol
F materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
F menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
F memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik
serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
F melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Guru memberikan
soal berbentuk kuis sebagai dasar mengelompokkan siswa agar diperoleh kelompok
siswa yang bersifat heterogen.dan terdiri atas 5 orang anggota perkelompok
F Dengan
berdiskusi kelompok masing-masing diharapkan dapat : Menyebutkan beberapa
bilangan berpangkat positif, negatif, dan nol
F Masing-masing
kelompok menyampaikan hasil diskusinya, kelompok lain menanggapi
F Guru sebagai
moderator, memberi tanggapan kepada masing-masing kelompok (dengan memberikan beberapa contoh)
§ Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui
siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
F Dengan bimbingan
guru, siswa diminta membuat rangkuman
F Guru memberikan
tugas / PR
Pertemuan Ke dua
Dan Ketiga :
Pendahuluan
Apersepsi : a.
Membahas PR
b. Mengingat
kembali bilangan berpangkat nol
Motivasi :
Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa
dalam mata pelajaran yang lain (misal : IPA-Fisika)
Kegiatan
Inti
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Peserta didik dapat menjelaskan pengertian bilangan
berpangkat bilangan bulat positif,
negatif,dan nol
F materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
F menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
F memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik
serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
F melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Peserta didik mengelompok sesuai dengan kelompoknya
terdahulu.
F Dengan berdiskusi kelompok masing-masing diharapkan dapat
:
- Mengubah bilangan berpangkat bulat negatif menjadi
pangkat positif
- Mengubah bilangan berpangkat bulat positif menjadi
pangkat negatif
F Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya,
kelompok lain menanggapi
F Guru sebagai moderator, memberi tanggapan kepada
masing-masing kelompok (dengan
memberikan beberapa contoh)
§ Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui
siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
F Dengan bimbingan
guru, siswa diminta membuat rangkuman
F Guru memberikan
tugas
Pertemuan Ke
empat
Pendahuluan
Apersepsi : a. Membahas PR
b. Mengenal arti bilangan berpangkat
pecahan dan bentuk akar
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan dapat
membantu siswa dalam mata pelajaran yang lain (misal : IPA-Fisika)
Kegiatan
Inti :
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Peserta didik mengerjakan secara mandiri
F materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
F menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
F memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik
serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
F melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Guru memberikan
beberapa soal latihan
F Guru dan Peserta
didik membahas soal-soal tersebut di atas
§ Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui
siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
F Dengan bimbingan
guru, siswa diminta membuat rangkuman
F Guru memberikan
tugas
E. Alat dan
Sumber Belajar
Buku Referensi :
LKS : terlampir.
F. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Penilaian
|
||
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
|
·
Menjelaskan
pengertian bilangan berpangkat bilangan bulat positif, negatif dan nol.
·
Mengubah bilangan
berpangkat bulat negatif menjadi pangkat positif.
·
Menjelaskan arti
bilangan berpangkat pecahan dan bentuk akar.
|
Tes tertulis
|
Isian singkat
|
·
Hitunglah:
1. 43 =
.....
2. 8-2 = ....
3. 250 = ....
4. (-3)4 = ...
5. (-6)-2 = ....
6. (
)2 = ....
·
Ubahlah menjadi
bilangan berpangkat positif
1. 5-4 = ......
2. (-3)-5 = ....
3. (
)-2 = .....
·
Ubahlah dalam bentuk akar
61/2 = ......
·
Ubahlah menjadi
pangkat pecahan
= .....
|
Mengetahui,
Sungai
Penuh, ………, 2012
Kepala Sekolah
SMPN 2 Sungai Penuh Guru Mata Pelajaran
FEBRINA
YUSVANELLY, S. Pd A
M S A L, S. Pd
NIP.
19610222 1983032004 NIP.
19600823 1983021003
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBEAJARAN ( R P P )
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Sungai Penuh
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IX / 2 (Genap)
STANDAR KOMPETENSI : 5. Memahami
sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam
pemecahan masalah
KOMPETENSI DASAR : 5.2. Melakukan operasi aljabar yang melibatkan
bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar berpangkat dan bentuk akar
ALOKASI WAKTU : 6 x 40 menit
A.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan
Pertama, Kedua dan ketiga.
- Peserta didik dapat menyelesaikan soal yang berkaitan dengan operasi tambah, kurang, kali ,bagi dan pangkat pada suatu bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar.
v Karakter siswa yang
diharapkan : Disiplin ( Discipline
)
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence
)
Tanggung jawab ( responsibility
)
B.
MATERI PEMBELAJARAN
Operasi
tambah, kurang, kali, bagi, dan pangkat pada bilangan berpangkat bulat dan
bentuk akar.
C.
METODE PEMBELAJARAN
1.
Model Pembelajaran : Kooperatif learning
2.
Metode Pembelajaran : Ceramah bervariasi, Tanya jawab, diskusi, pemberian tugas
D.
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Pertemuan
Pertama, Kedua dan ketiga.
1. Pendahuluan
Apersepsi
: 1. Membahas PR
2. Mengingat kembali sifat-sifat pangkat
dan akar
2. Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Peserta didik dapat menyelesaikan soal yang berkaitan
dengan operasi tambah, kurang, kali ,bagi dan pangkat pada suatu bilangan
berpangkat bulat dan bentuk akar.
F materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
F menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
F memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik
serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
F melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis;
F memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
dan kolaboratif;
F memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat
untuk meningkatkan prestasi belajar;
F memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi
yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
F memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok;
F Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok , antara 4 –
5 orang.
F Tiap kelompok mendiskusikan materi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian dan perpangkatan pada suatu bilangan
berpangkat bilangan bulat dan bentuk akar.
F Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasil
diskusinya, sedangkan kelompok yang
lain menanggapinya.
F Peserta didik mengerjakan soal latihan tentang
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan perpangkatan pada bilangan
berpangkat bulat dan bentuk akar dari buku sumber.
§ Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, guru:
F memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
F memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
F memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
F memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman
yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
Ø berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam
menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan
bahasa yang baku dan benar;
Ø membantu menyelesaikan masalah;
Ø memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan
pengecekan hasil eksplorasi;
Ø memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
Ø memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan
Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
F bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
F melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
F memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
F merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan
tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik.
F Peserta didik
diberi PR
E.
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1.
Sumber
Pembelajaran
: buku Matematika untuk kelas IX SMP dan
Mts.
2.
Media pembelajaran
F. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Penilaian
|
||
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
|
·
Menyelesaikan operasi
tambah, kurang, kali, bagi dan pangkat pada suatu bilangan berpangkat bulat
dan bentuk akar.
|
Tes tertulis
|
Uraian
|
Hitunglah
a.
35 x 32
b.
c.
3√5 + 6√5
d.
4√3 x 8√5
|
Mengetahui,
Sungai
Penuh, ………, 2012
Kepala Sekolah
SMPN 2 Sungai Penuh Guru Mata Pelajaran
FEBRINA
YUSVANELLY, S. Pd A
M S A L, S. Pd
NIP. 19610222 1983032004 NIP. 19600823 1983021003
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBEAJARAN ( RPP )
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Sungai Penuh
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IX / 2 (Genap)
STANDAR KOMPETENSI : 5. Memahami
sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam
oemecahan masalah sederhana
KOMPETENSI DASAR : 5.3. Memecahkan masalah sederhana yang
berkaitan dengan bilangan berpangkat
dan akar
ALOKASI WAKTU : 4 jam pelajaran (2 pertemuan)
A.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan
Pertama, dan Kedua.
1. Peserta didik dapat menggunakan
konsep bilangan berpangkat untuk menyelesaikan masalah
2. Peserta didik
dapat menggunakan konsep bentuk akar untuk menyelesaikan masalah
v Karakter siswa yang
diharapkan : Disiplin ( Discipline
)
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence
)
Tanggung jawab ( responsibility
)
B.
MATERI PEMBELAJARAN
1. Masalah yang
berkaitan dengan bilangan brepangkat dan bentuk akar
C.
METODE PEMBELAJARAN
1. Model
Pembelajaran : Pembelajaran langsung dan kooperatif
2. Metode
Pembelajaran : Ceramah, pemberian tugas dan diskusi
D.
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Pertemuan
Pertama, dan Kedua.
1. Pendahuluan
Apersepsi : 1.
Membahas PR
2. Menanyakan materi yang sudah
dipelajari tetapi belum dipahami
Motivasi : Bilangan berpangkat dan bentuk akar
sangat bermanfaat pada pelajaran lain seperti fisika
2. Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Guru memberikan contoh masalah yang berkaitan denganbilangan
berpangkat dan bentuk akar
F Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya jika
ada hal yang belum dipahami
F Guru memberikan latihan soal pemecahan masalah sederhana
yang berkaitan dengan bilangan berpangkat dan akar.
F materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
F menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
F memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik
serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
F melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis;
F memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
dan kolaboratif;
F memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat
untuk meningkatkan prestasi belajar;
F memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi
yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
F memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok;
§ Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, guru:
F memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
F memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
F memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
F memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman
yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
Ø berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam
menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan
bahasa yang baku dan benar;
Ø membantu menyelesaikan masalah;
Ø memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan
pengecekan hasil eksplorasi;
Ø memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
Ø memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan
Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
F bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
F melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
F memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
F merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
F Peserta didik
diberi PR
E.
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Sumber
pembelajaran
2. Media pembelajaran
F. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Penilaian
|
||
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
|
·
Menggunakan
sifat-sifat dan operasi hitung pada bilangan berpangkat dan bentuk akar untuk
memecahkan masalah
|
Tes tertulis
|
Uraian
|
Misal sejenis amuba membelah diri setiap 2 menit sekali. Berapa banyak
amuba dalam waktu 30 menit?
|
Mengetahui,
Sungai
Penuh, ………, 2012
Kepala Sekolah
SMPN 2 Sungai Penuh Guru Mata Pelajaran
FEBRINA
YUSVANELLY, S. Pd A
M S A L, S. Pd
NIP. 19610222 1983032004 NIP. 19600823 1983021003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar