Sabtu, 09 Juni 2012

tugas media pengajaran



TUGAS MATA KULIAH
MEDIA PEMBELAJARAN


DOSEN  :
Dr. INDRATI KUSUMANINGRUM,M.Pd



Oleh :
AMSAL, S.Pd
1104012


 
 











TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012


DAFTAR ISI

Bab I Teori Pembelajaran dan Media …………………………………………………  1
A.  Teori Belajar …………………………………………………………………  1
B.  Teori Media …………………………………………………………………   3
Bab II Model Pembelajaran Assure …………………………………………………..  4
A. Analisis Siswa…………………………………………………………………..   5
B. Standard an Tujuan ……………………………………………………………..  6
C. Pemilihan Strategi Teknologi, Media dan Bahan Ajar …………………………..  7
D. Manfaat Teknologi Teknologi, Media dan Bahan Ajar. …………………………  8
E. Ajak Pastisipasi Siswa …………………………………………………………..  9
F. Evaluasi dan Revisi ………………………………………………………………  10
Kesimpulan …………………………………………………………………………….  12
Daftar Rujukan ………………………………………………………………………… 13
Lampiran Perangkat Pembelajaran …………………………………………………….. 15



 

 

BAB I

 TEORI PEMBELAJARAN DAN MEDIA


Teori belajar merupakan landasan terjadinya suatu proses belajar yang menuntun terbentuknya kondisi untuk belajar. Teori belajar didefinisikan sebagai integrasi prinsip-prinsip yang menuntun dalam merancang kondisi demi tercapainya tujuan pendidikan. Dengan adanya teori belajar akan memberikan kemudahan bagi guru dalam menjalankan model-model pembelajaran yang akan dilaksanakan. Teori belajar telah banyak ditemukan yang pada dasarnya menitikberatkan ketercapaian perubahan tingkah laku setelah proses pembelajaran.
Teori belajar yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pembelajaran adalah teori belajar konstruktivisme dan teori belajar pemrosesan informasi. Teori belajar konstruktivisme adalah teori yang menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan lama itu tidak lagi sesuai. Teori belajar pemrosesan informasi merupakan teori yang menitikberatkan bagaimana informasi yang diperoleh dapat diolah oleh siswa dengan pemahamannya sendiri. Pemanfaatan lingkungan untuk pencapaian tujuan belajar haruslah diberikan pada siswa, sehingga kreatifitas siswa lebih tampak.
 Teori belajar behaviorisme ini berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behavioristik adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif. Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak. Dalam teori belajar ini guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat yang diikuti contoh baik dilakukan sendiri maupun melalui simulasi.

A. Teori Belajar

Dalam psikologi dan pendidikan, pembelajaran secara umum didefinisikan sebagai suatu proses yang menyatukan kognitif, emosional, dan lingkungan pengaruh dan pengalaman untuk memperoleh, meningkatkan, atau membuat perubahan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan pandangan dunia. Belajar sebagai suatu proses yang berfokus pada apa yang terjadi ketika belajar berlangsung. Penjelasan tentang apa yang terjadi merupakan teori-teori belajar. Teori belajar adalah upaya untuk menggambarkan bagaimana orang belajar, sehingga membantu dalam memahami proses kompleks pembelajaran.
Ada tiga kategori utama atau kerangka filosofis mengenai teori-teori belajar, yaitu: teori belajar behaviorisme, teori belajar kognitivisme, dan teori belajar konstruktivisme.  Teori belajar behaviorisme hanya berfokus pada aspek objektif diamati pembelajaran. Teori kognitif melihat melampaui perilaku untuk menjelaskan pembelajaran berbasis otak. Dan pandangan konstruktivisme belajar sebagai sebuah proses di mana pelajar aktif membangun atau membangun ide-ide baru atau konsep.
1)   Teori belajar Behaviorisme
Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gagne dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
2)   Teori  Belajar kognitivisme
Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana informasi diproses.
3)   Teori Belajar Konstruktivisme
Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan dapat diartikan konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran kontekstual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.

Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam membina pengetahuan baru, mereka akan lebih paham dan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selain itu, siswa terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep.
B.  Teori Media
Media secara harfiah berarti perantara sumber pesan dengan penerima pesan. Menurut Gagne, media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Sementara itu, Briggs mengemukakan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.
Berdasarkan perkembangan yang terjadi, jumlah dan jenis media pembelajaran yang ada saat ini sangat banyak dan bervariasi baik berupa media yang sengaja dirancang maupun yang tidak sengaja dirancang tetapi dapat digunakan dalam pembelajaran. Klasifikasi media berdasarkan ciri-cirinya, yaitu bentuk (visual), suara (audio), dan gerak (motion) antara lain :
  1. Media audio motion visual yaitu media yang mempunyai suara, gerakan dan objek dapat dilihat, seperti TV, video Tape, dan film bergerak.
  2. Media audio still visual, yaitu media yang mempunyai suara, objeknya dapat dilihat tetapi tidak ada gerakan, seperti slide bersuara.
  3.  Media audio semi motion, yaitu media yang mempunyai suara dan gerakan yang tidak ditampilkan secara utuh, seperti papan tulis jarak jauh.
  4.  Media motion visual, yaitu media yang mempunyai gambar objek yang dapat dilihat disertai gerakan tapi tidak bersuara, seperti film bisu.
  5.  Media still visual, yaitu media yang mempunyai gambar objek yang dapat dilihat tapi tidak ada suara dan gerakan, seperti film strip.
  6. Media audio hanya menggunakan suara, seperti radio dan telepon.
  7.  Media cetak yang ditampilkan dalam bentuk bahan tercetak atau tertulis seperti buku dan modul.



BAB II

 MODEL PEMBELAJARAN ASSURE

( Menciptakan Pengalaman Belajar )


Untuk menggunakan media dan teknologi secara efektif maka kita perlu perencanaan yang sistematis. Model Assure adalah pedoman langkah-langkah perencanaan untuk memilih dan memanfaatkan media. Model ini lahir berdasarkan asumsi Gagne (1985) bahwa proses belajar-mengajar itu melalui beberapa tahap yang disebut “events of instruction”. Untuk itu, pembelajaran yang telah didesain dengan baik dimulai dengan membangkitkan minat siswa, yang kemudian di susul dengan menyajikan materi baru, melibatkan umpan balik siswa (feedback), mengukur pemahaman mereka (assesing) danditeruskan ke aktivitas berikutnya.
Model Assure adalah salah satu petunjuk dan perencanaan yang bisa membantu untuk bagaimana cara merencanakan, mengidentifikasi, menentukan tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi. Model Assure merupakan jembatan antara peserta didik, materi dan semua bentuk media, berbasis teknologi dan bukan teknologi. Model ini mengasumsikan belajar bukan hanya di dalam kelas seperti pertemuan kuliah/buku teks, tetapi juga menggabungkan pembelajaran di luar kelas dan teknologi yang digunakan. Model assure ini merupakan rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran dengan menggunakan model Assure mempunyai beberapa tahapan yang dapat membantu terwujudnya pembelajaran yang efektif dan bermakan bagi peserta didik.
Di dalam model ini, ada enam langkah yang merupakan “blue print” atau rencana pembelajaran yang berfungsi menguraikan rencana pembelajaran itu sendiri antara lain :
  • AAnalyse learner (Analisis pelajar)
  • SState objective (Nyatakan objektif)
  • SSelect method, media, and materials (Pilih kaedah, media dan bahan)
  • UUtilise media and materials (Gunakan media dan bahan)
  • RRequire learner participation (Dorong penglibatan pelajar)
·         EEvaluate and revise (Nilai dan semak)
Model Assure berorentasi pada KBM. Strategi pembelajarannya melalui pemilihan dan pemanfaatan metode, media, bahan ajar, serta peran serta pebelajar di lingkungan belajar. Model Assure digunakan untuk Merencanakan Pembelajaran Dengan Mengintegrasikan Teknologi dan Media.




A.  Analisis Siswa
Langkah pertama dari model Assure adalah melakukan analisis siswa.Jika media dan teknologi pembelajaran digunakan secara efektif, harus ada kesesuaian antara karakteristik siswa dan konten dari metode, media, dan bahan belajar. Pembelajaran biasanya kita berlakukan kepada sekelompok siswa atau mahasiswa yang mempunyai karakteristik tertentu. Ada 3 karakteristik yang sebaiknya diperhatikan pada analisis siswa, yakni:
Ø Karakteristik umum siswa meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, etnis, kebudayaan, dan faktor sosial ekonomi. Bagi pengajar yang telah mengenal karakter siswanya, hal ini dapat dengan mudah dilalui. Tetapi bagi yang belum, maka hal ini terkadang merupakan kegiatan yang tidak mudah. Karenanya perlu waktu yang lebih untuk melakukan pengamatan dan mencatat karakteristik siswa-siswanya.
Ø Kemampuan awal siswa berkenaan dengan pengetahuan dan kemampuan atau keterampilan yang sudah atau belum dimiliki siswa. Anggapan bahwa siswa pasti belum memiliki pengetahuan atau keterampilan yang akan diajarkan adalah salah. Diantara para siswa tentunya ada yang telah memiliki pengetahuan atau keterampilan awal. Pengajar harus menguji atau memeriksa kemampuan awal siswa dengan dua cara, yaitu : Entry test baik formal maupun informal merupakan cara untuk mengetahui apakah siswa telah memiliki kemampuan prasyarat (prerequisites). Prerequisites merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa untuk mengikuti proses pembelajaran yang akan dilakukan. Prerequisites harus dijabarkan dalam tujuan. Jika siswa telah menguasai apa yang akan diajarkan, maka akan sangat membuang waktu jika kita mengajarkan kembali. Oleh sebab itu, pre-test berfungsi sebagai acuan tentang hal-hal apa saja yang perlu dan tidak perlu lagi disampaikan kepada pembelajar. Informal dengan cara wawancara di luar kelas dan formal dengan cara tes yang telah terstandar atau tes buatan pengajar sendiri.
Ø Gaya-gaya belajar siswa yang mengacu pada aspek ciri psikologi dari siswa yang menjelaskan tentang bagaimana siswa berinteraksi dan merespon secara emosional pada lingkungan belajar. Gaya belajar timbul dari kenyamanan yang dirasakan saat berinteraksi dengan lingkungan belajar sehingga gaya belajar siswa/mahasiswa ada yang cenderung dengan audio, visual, atau kinestetik. Ada beragam macam aspek intelegensi manusia antara lain diklasifikasikan atas : (1) Verbal/linguistik (bahasa), (2) logika/matematika (sains), (3) visual/spasial, (4) musikal/ritmik, (5) kinestesis (menari/atletik), (6) interpersonal (memahami orang lain), (7) intrapersonal (memahami diri sendiri), (8) naturalist, dan (9) eksistensialist.

 

B.  Standar dan Tujuan
Tahap kedua dari model Assure adalah merumuskan standar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Standar diambil dari Standar Kompetensi yang sudah ditetapkan. Hasil belajar apa yang diharapkan dapat siswa capai? Lebih tepatnya, kemampuan baru apakah yang harus dimiliki siswa setelah proses pembelajaran. Pernyataan tujuan harus se-spesifik mungkin. Mengapa tujuan pembelajaran harus ditetapkan? Pertama, tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pedoman untuk mengurutkan aktivitas belajar dan memilih media. Selain itu, juga untuk memastikan dilakukannya evaluasi yang tepat. Objectives adalah sebuah pernyataan tentang apa yang akan dicapai, bukan bagaimana untuk mencapai. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1)   Gunakan format ABCD
Tujuan pembelajaran hendaknya mengandung unsur ABCD. A singkatan dari Audience yang dijadikan sasaran tujuan pembelajaran. Instruksi yang kita ajukan harus fokus kepada apa yang harus dilakukan pembelajar bukan pada apa yang harus dilakukan pengajar. B (behavior) atau kemampuan yang harus dimiliki pembelajar setelah melalui proses pembelajaran dan harus dapat diukur, C (conditions) kondisi pada saat performa pembelajar sedang diukur, dan D (degree) yaitu kriteria yang menjadi dasar pengukuran tingkat keberhasilan pembelajar atau derajat penguasaan keterampilan baru.
2)   Mengklasifikasikan Tujuan
Tujuan pembelajaran bisa diklasifikasikan menurut jenis tujuan yang ingin dicapai. Ada empat kategori atau domain belajar yang lazim diterima: (1) keterampilan kognitif, yang melibatkan sejumlah kemampuan intelektual yang biasa diklasifikasikan sebagai informasi verbal/visual atau sebagai ketrampilani ntelektual; (2) keterampilan afektif yang mencakup perasaan dan nilai; (3)keterampilan psiko-motorik yang meliputi ketrampilan fisik, dan (4) keterampilan interpersonal agar mempunyai kemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain secara efektif.
3)   Perbedaan Individu
Berkaitan dengan kemampuan individu dalam menuntaskan atau memahami sebuah materi yang diberikan/dipelajari. Individu yang tidak memiliki kesulitan belajar dengan yang memiliki kesulitan belajar pasti memiliki waktu ketuntasan belajar (mastery learning) yang berbeda. Kondisi ini dapat menuntun kita merumuskan tujuan pembelajaran dan pelaksanaannya dengan lebih tepat.


 

C.  Pemilihan Strategi Teknologi, Media dan Bahan Ajar
Tahap ketiga dalam merencanakan pembelajaran yang efektif adalah memilih strategi, teknologi, media dan materi pembelajaran yang sesuai. Strategi pembelajaran harus dipilih apakah yang berpusat pada siswa atau berpusat pada guru sekaligus menentukan metode yang akan digunakan. Yang harus diingat tidak ada satu metode yang paling baik dari metode yang lain dan tidak ada satu metode yang dapat menyenangkan/menjawab kebutuhan pembelajar secara seimbang dan menyeluruh, sehingga harus dipertimbangkan mensinergikan beberapa metode. Suatu rencana yang sistematik dalam penggunaan media dan teknologi tentu menuntut agar metode, media dan materinya dipilih secara sistematis.
Memilih teknologi dan media yang akan digunakan tidak harus diidentikkan dengan barang yang mahal. Yang jelas sebelum memilih teknologi dan media kita harus mempertimbangkan terlebih dahulu kelebihan dan kekurangannya. Jangan sampai media yang kita gunakan menjadi bumerang atau mempersulit kita dalam pentransferan pengetahuan kepada pembelajar. Ketika kita telah memilih strategi, teknologi dan media yang akan digunakan, selanjutnya menentukan materi pembelajaran yang akan digunakan. Langkah ini melibatkan tiga pilihan: (1) memilih materi yang sudah tersedia dan siap pakai, (2) mengubah/ modifikasi materi yang ada, atau (3) merancang materi dengan desain baru. Bagaimanapun caranya kita mengembangkan materi, yang terpenting materi tersebut sesuai dengan tujuan dan karakteristik si pembelajar.
a)    Memilih Metode
Pertama-tama adalah pemilihan metode. Sebenarnya terlalu sederhana jika ada keyakinan bahwa hanya ada satu metode yang unggul dibanding metode lain. Untuk itu perlu dipilih metode yang bisa sesuai dengan gaya belajar siswanya. Karakteristik umum siswa dapat digunakan untuk menuntun  dalam memilih metode, strategi dan media untuk pembelajaran. Sebagai contoh:
1)   Jika pembelajar memiliki kemampuan membaca di bawah standar, akan lebih efektif jika media yang digunakan adalah bukan dalam format tercetak (nonprint media).
2)   Jika pembelajar kurang tertarik terhadap materi yang disajikan, diatasi dengan menggunakan media yang memiliki tingkat stimuli yang tinggi, seperti: penggunaan animasi, video, permainan simulasi, dll.
3)  
Pembelajar yang baru pertama kali melihat atau mendapat konsep yang disampaikan, lebih baik digunakan cara atau pengalaman langsung (realthing). Bila sebaliknya, menggunakan verbal atau visual saja sudah dianggap cukup.
4)   Jika pembelajar heterogen, lebih aman bila menggunakan media yang dapat mengakomodir semua karakteristik pembelajar seperti menggunakan video, atau slide power point.
Siswa yang tidak tertarik dengan konten tertentu mungkin akan dapat terstimulasi dengan penggunaan metode dan media belajar yang dapat menarik perhatiannya seperti media video, simulasi permainan, aktifitas berbasis teknologi, dll.
b)   Memilih Format Media
Setelah metode ditetapkan, langkah berikutnya adalah penetapan format media.Yang dimaksud format media adalah bentuk fisik tempat dimasukan dandipajangkannya suatu media, misalnya flip chart, slide, video, dan computer multimedia. Dalam menentukan pemilihan format media perlu dipertimbangkansejumlah media dan teknologi yang tersedia, ragam pebelajar dan tujuan yangingin dicapai.
c)    Menghasilkan Bahan Ajar Khusus
Langkah terakhir adalah mendapatkan bahan ajar yang tepat yang melibatkan salah satu dari tiga alternatif berikut: (1) menyeleksi bahan ajar yang tersedia, (2) memodifikasi bahan ajar yang sudah ada dan (3) merancang bahan ajar baru. Jika bahan ajar itu sudah tersedia, dimungkinkan siswa dapat memenuhi tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Bila bahan ajar yang sudah ada ternyata tidak sepenuhnya sesuai dengan tujuan, atau tidak cocok dengan siswa, pendekatanalternatif adalah memodifikasinya.Jika masih belum cocok, alternatif yang terakhir adalah merancang bahan ajar sendiri. Meski memerlukan biaya danmemakan banyak waktu, pembuatan bahan ajar sendiri akan dapat sesuai dengansiswa dan memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Dalam merancang bahan ajarbaru, unsur dasar yang harus dipertimbangkan adalah tujuan, siswa, biaya,keahlian teknis, peralatan, fasilitas dan waktu.

D.  Manfaat Teknologi, Media dan Bahan Ajar
Tahap keempat adalah menggunakan teknologi, media dan material. Pada tahap ini melibatkan perencanaan peran kita sebagai guru/dosen dalam menggunakan teknologi, media dan materi. Untuk melakukan tahap ini ikuti proses “5P”, yaitu:
v
Pratinjau (preview), mengecek teknologi, media dan bahan yang akan digunakan untuk pembelajaran sesuai dengan tujuannya dan masih layak pakai atau tidak. Proses penyeleksian bahan ajar menentukan materi yang cocok dengan tujuan dan kondisi siswa. Hendaknya tidak sekali-kali menggunakan bahan ajar pembelajaran tanpa dilakukan peninjauan terlebih dulu.
v Menyiapkan (Prepare the Material) teknologi, media dan materi yang mendukung pembelajaran, kemudian menentukan urutan penggunaan materi  dan medianya.
v Mempersiapkan lingkungan (Prepare theEnvironment) belajar sehingga mendukung penggunaan teknologi, media dan materi dalam proses pembelajaran.
v Mempersiapkan pembelajar (Prepare the Learners)  sehingga mereka siap belajar dan tentu saja akan diperoleh hasil belajar yang maksimal.
v Menyediakan pengalaman belajar (Provide the Learning Experience) yang terpusat pada pengajar atau pembelajar, sehingga siswa memperoleh pengalaman belajar dengan maksimal.

E.  Ajak Partisipasi Siswa
Tahap kelima adalah mengaktifkan partisipasi pembelajar. Belajar tidak cukup hanya mengetahui, tetapi harus bisa merasakan dan melaksanakan serta mengevaluasi hal-hal yang dipelajari sebagai hasil belajar. Dalam mengaktifkan pembelajar di dalam proses pembelajaran yang menggunakan teknologi, media dan materi alangkah baiknya kalau ada sentuhan psikologisnya, karena akan sangat menentukan proses dan keberhasilan belajar. Psikologi belajar dalam proses pembelajaran yang perlu diperhatikan adalah:
·       Behavioris, karena tanggapan/respon yang sesuai dari pengajar dapat menguatkan stimulus yang ditampakkan pembelajar.
·       Kognitifis, karena informasi yang diterima pembelajar dapat meningkatkan skema mental siswa.
·       Konstruktivis, karena pengetahuan dan ketrampilan yang diterima pembelajar dengan masing-masing pengalaman pribadi jika mereka mengalami langsung setiap aktivitas dalam proses pembelajaran.
·       Sosial, karena feedback atau tanggapan yang diberikan pengajar atau teman dalam proses pembelajaran dapat dijadikan sebagai ajang untuk mengoreksi segala informasi yang telah diterima dan juga sebagai support secara emosional.

Teori belajar kognitif telah mendukung prinsip bahwa belajar yang efektif  menuntut manipulasi aktif informasi oleh siswa. Ada beberapa kondisi penting agar tercipta proses pembelajaran yang efektif untuk masing-masing tujuan, dan salah satu kondisi yang berlaku untuk semua tujuan adalah mempraktikkan keterampilan yang diinginkan. Perspektif behavioris mengusulkan agar individu mempelajari tentang apa yang dilakukan yakni, belajar merupakan suatu proses untuk mencoba dan mempertahankan berbagai perilaku sehingga menggiring ke arah hasil yangdiinginkan. Sedangkan kognitivis mengusulkan agar siswa membangun dan memperkaya skemata mentalnya ketika pikirannya sedang aktif berusaha mengingat atau menerapkan beberapa prinsip atau konsep baru. Dan terakhir konstruktivis memandang belajar sebagai suatu proses aktif, namun penekannya diberikan pada pemrosesan mental aktif bukannya aktivitas fisik. Pengetahuan dibangun berdasarkan pengalaman. Sedangkan perspektif sosio-psikologismenekankan pentingnya komunikasi inter personal sebagai dasar sosial untukmemperoleh pengetahuan.
Untuk itu, situasi belajar yang paling efektif mengharuskan agar siswa dapat mempraktikkan keterampilan yang mendorong ke arah pencapaian tujuan. Bentukpartisipasi tersebut misalnya meliputi kegiatan mempraktikkan ejaan ataukosakata, memecahkan soal matematika di lembar kerja, menonton pertandinganbola basket, atau misalnya menyusun tugas akhir. Selain itu, diskusi, kuis singkatdan latihan aplikasi bisa memberi peluang untuk praktik dan umpan balik selamapembelajaran berlangsung.

F.   Evaluasi dan Revisi ( Evaluate and Revise )
Penilaian dan perbaikan adalah aspek yang sangat mendasar untuk mengembangkan kualitas pembelajaran. Penilaian dan perbaikan dapat berdasarkan tiga tahapan yaitu:
  1. Penilaian Hasil Belajar Siswa,
·       Penilaian Hasil Belajar Siswa yang Otentik,
·       Penilaian Hasil Belajar Portofolio
·       Penilaian Hasil Belajar yang Tradisional / Elektronik.
  1. Menilai dan Memperbaiki Strategi, teknologi dan Media
  2. Revisi Strategi, Teknologi, dan Media.
Ada beberapa fungsi dari evaluasi antara lain :
a)    Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpan balik bagi siswa.
b)   Evaluasi merupakan alat yang penting untuk mengetahui bagaimana ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan yang telah ditentukan.
c)    Evaluasi dapat memberikan informasi untuk mengembangkan program kurikulum.
d)   Informasi dari hasil evaluasi dapat digunakan siswa secara individual dalam mengambil keputusan.
e)    Evaluasi berguna untuk para pengembang kurikulum khususnya dalam menentukan tujuan khusus yang ingin dicapai
f)    Evaluasi berfungsi sebagai umpan balik untuk orang tua,guru,pengembang kurikulum,pengambil kebijakan.                                                              

 

Berkaitan dengan evaluasi, evaluasi dilakukan sebelum, selama dan sesudah pembelajaran. Sebagai contoh, sebelum proses pembelajaran, karakteristik siswadiukur guna memastikan apakah ada kesesuaian antara keterampilan yang dimiliki siswa dengan metode dan bahan ajar yang akan digunakan. Selama dalam proses pembelajaran, evaluasi bisa dilakukan menggunakan umpan balik, evaluasi diriatau kuis pendek siswa. Evaluasi yang dilakukan pada saat proses pembelajaranberlangsung memiliki tujuan diagnosa yang didesain untuk mendeteksi danmengoreksi masalah pembelajaran dan kesulitan-kesulitan yang ada. Sedangkan sesudah pembelajaran, evaluasi dilakukan untuk mengetahui pencapaian siswa. Evaluasi bukanlah tujuan akhir pembelajaran, namun sebagai titik awal menuju siklus berikutnya.
 

 

KESIMPULAN
Terdapat tiga kategori utama atau kerangka filosofis mengenai teori-teori belajar, yaitu: teori belajar behaviorisme, teori belajar kognitivisme, dan teori belajar konstruktivisme.  Teori belajar behaviorisme berfokus pada aspek objektif diamati pembelajaran. Teori kognitif melihat perilaku untuk menjelaskan pembelajaran berbasis otak. Teori konstruktivisme belajar sebagai sebuah proses di mana pelajar aktif membangun atau membangun ide-ide baru atau konsep.
Model Assure adalah pedoman langkah-langkah perencanaan untuk memilih dan memanfaatkan media. Model ini lahir berdasarkan asumsi Gagne (1985) bahwa proses belajar-mengajar itu melalui beberapa tahap yang disebut “events of instruction”. Beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam analisis siswa: Karakteristik umum siswa, Kemampuan awal siswa, dan Gaya-gaya belajar siswa.
Tujuan pembelajaran bisa diklasifikasikan menurut jenis tujuan yang ingin dicapai. Ada empat kategori yaitu : (1) keterampilan kognitif, yang melibatkan sejumlah kemampuan intelektual yang bias diklasifikasikan sebagai informasi verbal/visual atau sebagai ketrampilan intelektual; (2) keterampilan afektif yang mencakup perasaan dan nilai; (3) ketrampilan psiko- motorik yang meliputi ketrampilan fisik, dan (4) keterampilan interpersonal agar mempunyai kemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain secara efektif. Langkah pemilihan bahan ajar yang tepat terdiri dari: (1) menyeleksi bahan ajar yang tersedia, (2) memodifikasi bahan ajar yang sudah ada dan (3) merancang bahan ajar yang baru.










 

DAFTAR RUJUKAN

Baharuddin dan Wahyuni, Nur. 2008. Teori Belajar   &   Pembelajaran., Yogyakarta : Ar-  ruzz Media.
Hergenhahn. 2008. Theories Of Learning. Prenada Media Group.
Smaldino, Sharon E (et al). 2005. Instructional Technology and Media for learning. (Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar ) New Jersey: Pearson Merril Prentice Hall

























 


PERANGKAT
PEMBELAJARAN

PROGRAM TAHUNAN

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
Kelas  IX
SEMESTER 1 & 2


SMP Negeri 2 Sungai Penuh
PROGRAM TAHUNAN
Sekolah                           :  SMP N 2 Sungai Penuh

Mata Pelajaran                :  MATEMATIKA

Kelas / Semester             :  IX  / 1 dan 2

Tahun pelajaran               :  2011 / 2012

Target Nilai Portah         :  75

Sem
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Alokasi Waktu
Ket
1
GEOMETRI DAN PENGUKURAN
1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah
1.1 Mengiden tifikasi bangun-bangun datar yang sebangun dan kongruen
Ø  Kesebangunan


1.2  Mengiden tifikasi sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen
Ø  Kesebangunan


1.1  Mengguna kan konsep kesebangunan segitiga dalam pemecahan masalah
Ø  Kesebangunan


GEOMETRI DAN PENGUKURAN
2. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya
2.1 Mengiden tifikasi unsur-unsur tabung, kerucut dan bola
Ø  Tabung, kerucut, dan bola


2.2 Menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola
Ø  Tabung, kerucut, dan bola


2.3 Memecah kan masalah yang berkaitan dengan tabung, kerucut dan bola
Ø  Tabung, kerucut, dan bola


STATISTIKA DAN PELUANG
3. Melakukan pengolahan dan penyajian data
3.1 Menentukan rata-rata, median, dan modus data tunggal serta penafsirannya
Ø  Statistika


3.2 Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, dan lingkaran
Ø  Statistika


STATISTIKA DAN PELUANG
4. Memahami peluang kejadian sederhana
4.1   Menentukan ruang sampel suatu percobaan
Ø  Peluang


4.2 Menentukan peluang suatu kejadian sederhana
Ø  Peluang


Ulangan Harian
Ulangan Mid Semester
Remidi+Pengayaan


JUMLAH SEMESTER  1



2
BILANGAN
5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana
5.1 Mengiden tifikasi sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar
Ø  Bilangan berpangkat dan Bentuk Akar


5.2 Melakukan operasi aljabar yang melibatkan bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar
Ø  Bilangan berpangkat dan Bentuk Akar


5.3 Memecah kan masalah sederhana yang berkaitan dengan bilangan berpangkat dan bentuk akar
Ø  Bilangan berpangkat dan Bentuk Akar


BILANGAN
6. Memahami barisan dan deret bilangan serta penggunaannya dalam pemecahan masalah
6.1 Menentukan pola barisan bilangan sederhana.
Ø  Barisan dan Deret Aritmetika
Ø  Barisan dan Deret Geometri


6.2 Menentu kan suku ke-n barisan aritmatika dan barisan geometri
Ø  Barisan dan Deret Aritmetika
Ø  Barisan dan Deret Geometri


6.3 Menentu kan jumlah n suku pertama deret aritmatika dan deret geometri
Ø  Barisan dan Deret Aritmetika
Ø  Barisan dan Deret Geometri


6.4 Memecah kan masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret
Ø  Barisan dan Deret Aritmetika
Ø  Barisan dan Deret Geometri


Ulangan Harian


Ulangan Mid Semester


Remidi+Pengayaan


JUMLAH SEMESTER  2




    Mengetahui,                                                                                                                          Sungai Penuh, ………, 2012
Kepala Sekolah SMPN 2 Sungai Penuh                                                     Guru Mata Pelajaran



FEBRINA YUSVANELLY  S P d                                                                         A M S A L S Pd
 NIP. 19610222 1983032004                                                                   NIP.196008231983021003





 

PERANGKAT
PEMBELAJARAN

PROGRAM SEMESTER

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
Kelas  IX
SEMESTER 2


SMP Negeri 2 Sungai Penuh



PROGRAM SEMESTER
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
Nama Sekolah                        : SMP Negeri 2 Sungai Penuh
Kelas/  Semester         : IX/2
Mata Pelajaran          : Matematika
Aspek                          : BILANGAN
Standar Kompetensi  : 5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana

Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pokok
Alokasi Waktu
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
5.1  Mengidentifikasi sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar

·   Menjelaskan pengertian bilangan berpangkat bilangan bulat positif, negatif dan nol.
·   Mengubah bilangan berpangkat bulat negatif menjadi pangkat positif.
·   Mengenal arti bilangan berpangkat pecahan dan bentuk akar.
Bilangan berpangkat dan Bentuk Akar
4 JP





























5.2 Melakukan operasi aljabar yang melibatkan bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar
·   Menyelesaikan operasi tambah, kurang, kali, bagi dan pangkat pada suatu bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar.
Bilangan berpangkat dan Bentuk Akar
4 JP




























5.3 Memecah kan masalah sederhana yang berkaitan dengan bilangan berpangkat dan bentuk akar
·   Menggunakan sifat-sifat dan operasi hitung pada bilangan berpangkat dan bentuk akar untuk memecahkan masalah
Bilangan berpangkat dan Bentuk Akar
4 JP




























Uji Materi
2 JP




























Remedial
2 JP




























Pengayaan
2 JP






























PROGRAM SEMESTER
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
Nama Sekolah                        : SMP Negeri 2 Sungai Penuh
Kelas/  Semester         : IX/2
Mata Pelajaran          : Matematika
Aspek                          : BILANGAN
Standar Kompetensi   : 6. Memahami barisan dan deret bilangan serta penggunaannya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pokok
Alokasi Waktu
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6.1 Menentukan pola barisan bilangan sederhana.

·   Menyatakan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan barisan bilangan.
·   Mengenal unsur-unsur barisan dan deret, misalnya; suku pertama, suku berikutnya, suku ke –n, beda, rasio.
·   Menentukan pola barisan bilangan.
Barisan dan Deret Aritmetika
Barisan dan Deret Geometri
4 JP





























6.2 Menentukan suku ke-n barisan aritmatika dan barisan geometri


·   Mengenal pengertian barisan aritmatika dan barisan geometri.
·   Menentukan rumus suku ke-n barisan aritmatika dan barisan geometri
Barisan dan Deret Aritmetika
Barisan dan Deret Geometri
4 JP




























6.3  Menentukan jumlah n suku pertama deret aritmatika dan deret geometri

·   Mengenal pengertian
   deret aritmatika dan deret geometri naik atau turun.
·   Menentukan rumus jumlah n suku pertama deret aritmetika dan deret geometri.

Barisan dan Deret Aritmetika
Barisan dan Deret Geometri
4 JP




























6.4 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret
·   Menggunakan sifat-sifat dan rumus pada deret aritmetika dan deret geometri untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan deret.
Barisan dan Deret Aritmetika
Barisan dan Deret Geometri
4 JP




























Uji Materi
2 JP




























Remedial
2 JP




























Pengayaan
2 JP




























Mengetahui,                                                                                                                          Sungai Penuh, ………, 2012
Kepala Sekolah SMPN 2 Sungai Penuh                                                     Guru Mata Pelajaran



FEBRINA YUSVANELLY  S P d                                                                         A M S A L S Pd
 NIP. 19610222 1983032004                                                                   NIP.196008231983021003



 














RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Nama Sekolah                 : SMP Negeri 2 Sungai Penuh
Mata Pelajaran                : Matematika

Kelas / Semester              : IX / 2 (Genap)

Standar Kompetensi           : 5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana
Kompetensi Dasar              : 5.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar
Alokasi Waktu                     : 4 x pertemuan ( @ 2 x40 menit )

A. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama, Kedua, ketiga dan Keempat.
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian bilangan berpangkat bilangan bulat positif,  negatif,dan nol
2. Peserta didik dapat mengubah bilangan berpangkat bulat negatif menjadi pangkat positif
3. Peserta didik dapat mengenal arti bilangan berpangkat pecahan dan bentuk akar

v Karakter siswa yang diharapkan :    Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
B. MATERI PEMBELAJARAN
Bilangan berpangkat dan bentuk akar

C. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, demonstrasi, dan penemuan

D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
Pendahuluan
Apersepsi       : Mengingat kembali tentang bilangan kuadrat dan akar kuadrat
Motivasi        : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam mata pelajaran yang lain (misal : IPA-Fisika)
Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F  Peserta didik dapat menjelaskan pengertian bilangan berpangkat bilangan bulat positif,  negatif,dan nol
F  materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
F  menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
F  memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
F  melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F  Guru memberikan soal berbentuk kuis sebagai dasar mengelompokkan siswa agar diperoleh kelompok siswa yang bersifat heterogen.dan terdiri atas 5 orang anggota perkelompok
F  Dengan berdiskusi kelompok masing-masing diharapkan dapat : Menyebutkan beberapa bilangan berpangkat positif, negatif, dan nol
F  Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya, kelompok lain menanggapi
F  Guru sebagai moderator, memberi tanggapan kepada masing-masing kelompok (dengan  memberikan beberapa contoh)
§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F  Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
F  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan

Kegiatan Akhir
        Dalam kegiatan penutup, guru:
F  Dengan bimbingan guru, siswa diminta membuat rangkuman
F  Guru memberikan tugas / PR

Pertemuan Ke dua Dan Ketiga :
Pendahuluan
Apersepsi            :         a. Membahas PR
b. Mengingat kembali bilangan berpangkat nol
Motivasi             :  Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam mata pelajaran yang lain (misal : IPA-Fisika)
Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F  Peserta didik dapat menjelaskan pengertian bilangan berpangkat bilangan bulat positif,  negatif,dan nol
F  materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
F  menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
F  memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
F  melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F  Peserta didik mengelompok sesuai dengan kelompoknya terdahulu.
F  Dengan berdiskusi kelompok masing-masing diharapkan dapat :
- Mengubah bilangan berpangkat bulat negatif menjadi pangkat positif
- Mengubah bilangan berpangkat bulat positif menjadi pangkat negatif
F  Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya, kelompok lain menanggapi
F  Guru sebagai moderator, memberi tanggapan kepada masing-masing kelompok (dengan    memberikan beberapa contoh)
§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F  Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
F  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
Kegiatan Akhir
        Dalam kegiatan penutup, guru:
F  Dengan bimbingan guru, siswa diminta membuat rangkuman
F  Guru memberikan tugas

Pertemuan Ke empat
Pendahuluan
Apersepsi : a. Membahas PR
b. Mengenal arti bilangan berpangkat pecahan dan bentuk akar
Motivasi        : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam mata pelajaran yang lain (misal : IPA-Fisika)
Kegiatan Inti :
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F  Peserta didik mengerjakan secara mandiri
F  materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
F  menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
F  memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
F  melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F  Guru memberikan beberapa soal latihan
F  Guru dan Peserta didik membahas soal-soal tersebut di atas
§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F  Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
F  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
Kegiatan Akhir
        Dalam kegiatan penutup, guru:
F  Dengan bimbingan guru, siswa diminta membuat rangkuman
F  Guru memberikan tugas

E. Alat dan Sumber Belajar
Buku Referensi :
LKS : terlampir.
F. Penilaian
Indikator Pencapaian   Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
·     Menjelaskan pengertian bilangan berpangkat bilangan bulat positif, negatif dan nol.

·     Mengubah bilangan berpangkat bulat negatif menjadi pangkat positif.
·     Menjelaskan arti bilangan berpangkat pecahan dan bentuk akar.

Tes tertulis
Isian singkat
·     Hitunglah:
1.      43     = .....
2.      8-2     = ....
3.      250   = ....
4.      (-3)4  = ...
5.      (-6)-2 = ....
6.      ( )2 = ....
·     Ubahlah menjadi bilangan berpangkat positif
1. 5-4     = ......
2. (-3)-5  = ....
3. ( )-2 = .....
·     Ubahlah dalam bentuk akar
      61/2    = ......
·     Ubahlah menjadi pangkat  pecahan    = .....

Mengetahui,                                                                                                                          Sungai Penuh, ………, 2012
Kepala Sekolah SMPN 2 Sungai Penuh                                                     Guru Mata Pelajaran



FEBRINA YUSVANELLY  S P d                                                                         A M S A L S Pd
 NIP. 19610222 1983032004                                                                   NIP.196008231983021003









RENCANA PELAKSANAAN PEMBEAJARAN ( R P P )

Nama Sekolah                 : SMP Negeri 2 Sungai Penuh
Mata Pelajaran                : Matematika

Kelas / Semester              : IX / 2 (Genap)

STANDAR KOMPETENSI : 5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah
KOMPETENSI DASAR      : 5.2. Melakukan operasi aljabar yang melibatkan bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar berpangkat dan bentuk akar
ALOKASI WAKTU               : 6 x 40 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama, Kedua dan ketiga.
  • Peserta didik dapat menyelesaikan soal yang berkaitan dengan operasi tambah, kurang, kali ,bagi dan pangkat pada suatu bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar.

v Karakter siswa yang diharapkan :                Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
B. MATERI PEMBELAJARAN
Operasi tambah, kurang, kali, bagi, dan pangkat pada bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar.

C. METODE PEMBELAJARAN
1. Model Pembelajaran : Kooperatif learning
2. Metode Pembelajaran : Ceramah bervariasi, Tanya jawab, diskusi, pemberian tugas

D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Pertemuan Pertama, Kedua dan ketiga.
1. Pendahuluan
Apersepsi : 1. Membahas PR
2. Mengingat kembali sifat-sifat pangkat dan akar
2. Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F  Peserta didik dapat menyelesaikan soal yang berkaitan dengan operasi tambah, kurang, kali ,bagi dan pangkat pada suatu bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar.
F  materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
F  menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
F  memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
F  melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F  memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
F  memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
F  memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
F  memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
F  memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
F  Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok , antara 4 – 5 orang.
F  Tiap kelompok mendiskusikan materi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan perpangkatan pada suatu bilangan berpangkat bilangan bulat dan bentuk akar.
F  Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok      yang lain menanggapinya.
F  Peserta didik mengerjakan soal latihan tentang penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan perpangkatan pada bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar dari buku sumber.

§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F  memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
F  memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
F  memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
F  memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
Ø  berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
Ø  membantu menyelesaikan masalah;
Ø  memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
Ø  memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
Ø  memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

3. Kegiatan Akhir
        Dalam kegiatan penutup, guru:
F  bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran;
F  melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
F  memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
F  merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
F  Peserta didik diberi PR



E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Sumber
Pembelajaran : buku  Matematika untuk kelas IX SMP dan Mts.
2. Media pembelajaran

F. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Indikator Pencapaian   Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
·     Menyelesaikan operasi tambah, kurang, kali, bagi dan pangkat pada suatu bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar.

Tes tertulis
Uraian
Hitunglah
a.       35 x 32
b.      
c.        3√5 + 6√5
d.       4√3 x 8√5


Mengetahui,                                                                                                                          Sungai Penuh, ………, 2012
Kepala Sekolah SMPN 2 Sungai Penuh                                                     Guru Mata Pelajaran



FEBRINA YUSVANELLY  S P d                                                                         A M S A L S Pd
 NIP. 19610222 1983032004                                                                   NIP.196008231983021003













RENCANA PELAKSANAAN PEMBEAJARAN ( RPP )

Nama Sekolah                 : SMP Negeri 2 Sungai Penuh
Mata Pelajaran                : Matematika

Kelas / Semester              : IX / 2 (Genap)

STANDAR KOMPETENSI : 5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam oemecahan masalah sederhana
KOMPETENSI DASAR      : 5.3. Memecahkan masalah sederhana yang berkaitan dengan   bilangan berpangkat dan akar
ALOKASI WAKTU               : 4 jam pelajaran (2 pertemuan)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama, dan Kedua.
1. Peserta didik dapat menggunakan konsep bilangan berpangkat untuk menyelesaikan masalah
2. Peserta didik dapat menggunakan konsep bentuk akar untuk menyelesaikan masalah

v Karakter siswa yang diharapkan :            Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Masalah yang berkaitan dengan bilangan brepangkat dan bentuk akar

C. METODE PEMBELAJARAN
1. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung dan kooperatif
2. Metode Pembelajaran : Ceramah, pemberian tugas dan diskusi

D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Pertemuan Pertama, dan Kedua.
1. Pendahuluan
Apersepsi : 1. Membahas PR
2. Menanyakan materi yang sudah dipelajari tetapi belum dipahami
Motivasi    : Bilangan berpangkat dan bentuk akar sangat bermanfaat pada pelajaran lain seperti fisika

2. Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F  Guru memberikan contoh masalah yang berkaitan denganbilangan berpangkat dan bentuk akar
F  Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya jika ada hal yang belum dipahami
F  Guru memberikan latihan soal pemecahan masalah sederhana yang berkaitan dengan bilangan berpangkat dan akar.
F  materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
F  menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
F  memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
F  melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;

§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F  memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
F  memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
F  memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
F  memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
F  memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;

§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F  memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
F  memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
F  memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
F  memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
Ø  berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
Ø  membantu menyelesaikan masalah;
Ø  memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
Ø  memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
Ø  memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

3. Kegiatan Akhir
        Dalam kegiatan penutup, guru:
F  bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran;
F  melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
F  memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
F  merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
F  Peserta didik diberi PR

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Sumber pembelajaran
2. Media pembelajaran
F. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Indikator Pencapaian   Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
·     Menggunakan sifat-sifat dan operasi hitung pada bilangan berpangkat dan bentuk akar untuk memecahkan masalah
Tes tertulis
Uraian
Misal sejenis amuba membelah diri setiap 2 menit sekali. Berapa banyak amuba dalam waktu 30 menit?


Mengetahui,                                                                                                                          Sungai Penuh, ………, 2012
Kepala Sekolah SMPN 2 Sungai Penuh                                                     Guru Mata Pelajaran



FEBRINA YUSVANELLY  S P d                                                                         A M S A L S Pd
 NIP. 19610222 1983032004                                                                   NIP.196008231983021003